Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama : Safrizal
NPM : 26111549
Kelas : 3KB03
Nama : Safrizal
NPM : 26111549
Kelas : 3KB03
Deduktif
Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya
perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus)
dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai
prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran Deduktif
Penalaran
induktif adalah merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa
khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini
penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk
turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep
secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan
lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam
konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk
dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Jenis penalaran deduktif yaitu:
- Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
- Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
- Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
- Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan
penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya.
Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa
penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
Studi Kasus Tentang Deduktif
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa
pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang
individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan
plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan
dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru
Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan
isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun
ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang
puisi pada 1945.
Sumber :
- http://2102-idazahro.blogspot.com/2012/03/pengertian-penalaran-induktif.html
- http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/09/paragraf-deduktif-dan-induktif.html
- http://trimaaja.blogspot.com/2013/04/makna-contoh-dari-penalaran-deduktif.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar