Proses Dalam Sistem
Terdistribusi
A. Pengertian Sistem
Terdistribusi
Sistem terdistribusi
merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan
terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area
Network ataupun melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan sistem software
tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
Proses dalam sistem
terdistribusi dijalankan secara bersamaan (execute concurrently) dimana proses
berinteraksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama dan
mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim
melalui jaringan komunikasi.
Struktur sistem
terdistribusi dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
Dalam sistem
terdistribusi prosesor yang dimiliki bervariasi, dapat berupa small
microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya. Sebenarnya ada
beberapa hal mendasar yang membedakan antara jaringan komputer yang merupakan
dasar dari konsep sistem terdistribusi dengan sistem terdistribusi itu sendiri
yaitu komputer otonom yang secara eksplisit terlihat, sedangkan pada sistem
terdistribusi komputer otonom transparan dan juga memiliki lebih banyak masalah
dibanding dengan jaringan komputer.
B. Karakteristik
Sistem Terdistribusi
Ada tiga
karakteristik sistem terdistribusi antara lain sebagai berikut:
1. Concurrency of
components
Pengaksesan suatu
komponen/sumber daya (segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan
komputer, meliputi H/W dan S/W) secara bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai
browser mengakses halaman web secara bersamaan
2. No global clock
Hal ini menyebabkan
kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat.
Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses
berebut ingin masuk ke critical session.
3. Independent
failures of components
Setiap
komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain
tetap berjalan dengan baik.
Hal ini menyebabkan
kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat.
Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses
berebut ingin masuk ke critical session.
C. Tujuam Sistem
Terdistribusi
Sistem terdistribusi
dibangun untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diantaranya :
Untuk memberikan
akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem.
Peningkatan kecepatan
komputasi.
meningkatkan
availibilitas atau ketersediaan dan reliabilitas data.
Dalam penggunaanya
sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:
1. Performance : Sekumpulan prosesor dapat menyediakan
kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
2. Distribution :
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin
yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
3. Reliability : Jika terjadi kerusakan pada salah satu
mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
4. Incremental Growth
: Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
5. Sharing
Data/Resource : Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan
komputer.
Meliputi hardware
(e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
6. Communication : Menyediakan fasilitas komunikasi antar
manusia.
D. Model Sistem Terdistribusi
Dalam pelaksanaannya
sistem terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model), yaitu :
1. Sistem client -
server
Merupakan bagian dari
model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan
penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time
server, directory server, printer server, dan seterusnya.
2. Sistem point to
point
Merupakan bagian dari
model sistem terdistribusi dimana system dapat sekaligus berfungsi sebagai
client maupun server.
3. Sistem terkluster
Adalah gabungan dari
beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi,
saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam
jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan
sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja
komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka
mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem
akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi.
E. Alasan Membangun
Sistem Terdistribusi
Ada empat alasan
utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1. Resource Sharing
Dalam sistem
terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui
jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya
yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan
laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat
mengakses file yang terdapat di situs A
2. Computation
Speedup
Apabila sebuah
komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang berjalan
bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi
tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan
kecepatan komputasi (computation speedup)
3. Reliability
Dalam sistem
terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs yang
tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan
reliabilitas sistem menjadi lebih baik
4. Communication
Ketika banyak situs
saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-situs yang
berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Selain itu ada
beberapa alasan lain membangun sistem terdistribusi, yakni :
Distribusi fungsi :
Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda (client/server,
Host/terminal, Data gathering / data processing)
Distribusi
beban/keseimbangan : Pemberian tugas ke prosesor secukupnya sehingga unjuk
kerja seluruh sistem teroptimasi
Replika Kekuatan :
Kumpulan PC memiliki kekuatan yang lebih besar dari super komputer
Pemisahan Fisik :
Untuk kehandalan atau redundansi sistem
Ekonomis : Kumpulan
mikroprosesor memberikan harga/unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan
mainframe.
F. Permasalahan
Sistem Terdistribusi
Masalah dengan sistem
terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
Software - bagaimana
merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
Ketergantungan pada
infrastruktur jaringan
Kemudahan akses ke
data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap
penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan -permasalahan yang
muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain permasalahan-permasalahan
yang akan dihadapi terdapat tantangan- tantangan dalam sistem terdistribusi.
G. Contoh dari sistem
terdistribusi
1. Internet
Merupakan suatu
bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer denga satu sama lainnya,
yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
2. Intranet
Jaringan yang
teradministrasi secara lokal
Biasanya proprietary
Terhubung ke internet
(melalui firewall)
Menyediakan layanan
internal dan eksternal
3. Mobile dan sistem
komputasi ubiquitous
Sistem telepon Cellular
(e.g., GSM) Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu
frekuensi, bergerak
Komputer laptop,
ubiquitous computing
Handheld devices,
PDA, etc
4. World wide web
Arsitektur
client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
Shared resources
(melalui URL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar